Jujur masa Labil

║░░║░░║░░║
║░░║░░║░░║
║░║░║░║░║░║░║░║░║░║░║
╚═╩═╩═╩═╩═╩═╩═╩═╩═╩═╝
.
 Kejujuran itu baik, tetapi.. terkadang tidak selalu baik . Memang itu mulia, memang pengertian "kejujuran" paling sederhana adalah tidak berbohong. Tapi.. terkadang.. setelah berkata jujur bisa saja disalahkan.

 Kata guru saya, jujur adalah kunci kesuksesan :) dan adapula beberapa anak tidak mau berkata jujur karena takut dimarahin. Saya ga tau ini ironi atau memang kenyataannya seperti itu.

 Kita diajarkan untuk jujur termasuk saya. Saya masih ingat perkataan Bu Olan guru sejarah saya di SMA..
 disela-sela peranyaan beliau tentang "kebohongan itu ada yang baik atau tidak"

"BOHONG ITU TIDAK ADA YANG PUTIH"
saya termasuk siswa yang termotivasi dengan kata-kata mutiara beliau yang membara.

 Salah satu teman dikelas saya (3 IPS 4) menurut saya ia adalah anak emas bagi beliau. Memang wawasan tentang sejarahnya sangat luas dan dengan mudahnya menyerap pelajaran beliau.

 Nah.. saya mau membahas tentang judul post ini. Sekarang kembali dulu ke masa labil saya sebagai remaja, saya adalah perempuan yang mudah jatuh cinta dengan lelaki yang menarik perhatian saya.. ya.. mungkin dengan bagaimana ia berbicara / cara ia menulis / cara ia berjalan. Karena hal yang kecil saja sudah membuat saya terpana :)

 Aneh memang, tetapi sudah jarang sekali lelaki yang menjadi dirinya sendiri. Lelaki sederhana dengan mimpinya, kreatif, niat & tekat yang besar, ramah, juga semangat yang tak habis ? Masih adakah lelaki seperti itu ? 

sedikit editan photoshop & berpose emo

  Saya masih ingat ketika hendak beranjak remaja, penuh dengan hal yang sangat 'alay' menurut saya sekarang, seperti ; caper (cari perhatian), menulis diary yang penuh dengan rasa suka 'bertepuk sebelah tangan' sesering mungkin, nge-fans sama kakak kelas & mencari tau segala tentangnya, smsan 'alay', dandanan ala emo, menangisi seseorang yang tidak tau sama sekali saya itu ada 'cinta bertepuk sebelah tangan' / galau gak jelas dan lain-lain.

 Dulu waktu saya kelas 6 SD, saya kenal Sandy dan menaruh hati padanya. Ia kelas 6b dan saya 6a, tidak pernah menginginkan dia sebagai pacar atau apapun, teman-temanku bilang bahwa ia pun tertarik dengan cewe tinggi besar sepertiku ini. Tetapi lama kelamaan saya menduga bahwa ia bertaruh dengan teman-temannya, benar, dan saya tidak melihatnya lagi setelah lulus dari SD. Sesekali aku melihatnya di depan SMPnya & dipinggir jalan dengan kedua temannya menggunakan seragam SMP dan sampai sekarang ia hilang seakan ditelan bumi.

 Sewaktu SMP kelas 7 saya sangat terpana oleh kakak kelas 9 yang bernama Reza, ya.. bisa dibilang saat itu adalah yang terlabil menurut saya. Setiap ia muncul diarea pengelihatan saya, saya langsung menulisnya seperti dimana saya melihat dia - tanggal & waktunya - ia sedang melakukan apa, saya selalu tulis. Sampai meminta teman sekelasku Janet untuk memfotonya dan hasilnya.. Janet mendapatkan foto-foto itu dengan 'close up photo' pada saat itu memang serasa gembira & beruntung mendapatkan itu, tetapi sekarang? Hanya menjadi foto orang asing difile komputerku.

  Saat kelas 7 juga saya senang dengan teman sekelas saya sendiri di 7L, saya tidak akan menyebutkan namanya karena ia pun sudah tau saya menyukainya 'dulu' lewat chatting dan sekarang kami berteman baik :). Lalu saat saya kelas 7 semester genap yaitu 7C saya senang dengan lelaki berkulit putih yang selalu menggunakan topi SMP dan berambut lurus halus yang berada dikelas 7B, ia pun  saya beritau saat saya kelas 10 lewat chatting juga, ia merasa fine-fine saja saat saya jujur (karena saya memang sudah tidak merasa suka / cinta terhadap orang-orang ini).

 Rasa senang terhadap cowo berkulit putih ini masih ada sampai kelas 8. Dan waktu kelas 9, saya tertarik dengan cowo yang masih teman dekatnya cowo berkulit putih itu yaitu teman sekelas saya sendiri. Ia kurus, berhidung mancung, dan sangat jago bermain gitar. Sesuatu yang amazing menurut saya menyukai cowo yang bertalenta seni, beberapa minggu lalu pun saya jujur terhadapnya bahwa 'dulu' sewaktu sekelas saya menaruh hati padanya dan lewat chatting juga :p 

 Lalu yang terjadi ? adalah awkward moment dan saya berniat jujur hanya untuk melepas unek-unek yang membatu dihati saya. Saya tidak ingin setelah saya jujur, hubungan kita sebagai teman seperjuangan di SMP menjadi sedikit renggang, saya hanya ingin bebas berkata-kata, contohnya : "Eh bro! Ker naon?"

 Sepertinya metode saya salah untuk cowo satu ini -__- ya sudah laah.
Hahaha :D serasa gimana gitu :) soalnya saya belum menceritakan ini sebelumnya kepada siapapun, karena ini semua memang harus dibuang jauh-jauh.




  terimakasih udah dibaca 
sampai jumpa next post lagiiii
╔══╗░░░░╔╦╗░░╔═════╗
║╚═╬════╬╣╠═╗║░▀░▀░║
╠═╗║╔╗╔╗║║║╩╣║╚═══╝║
╚══╩╝╚╝╚╩╩╩═╝╚═════╝

 

Comments